Oleh: Yazid Bustomi, S.Pd.
Best practice merupakan salah satu bentuk publikasi ilmiah yang dapat dilakukan oleh guru. Praktik baik ini biasanya dimiliki guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Praktik baik tersebut didasarkan pada penguasaan substansi materi dan pedagogik yang teraplikasi di dalam kegiatan pembelajaran di kelas serta menghasilkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik.
Penulis merupakan salah satu peserta PPG dalam jabatan tahun 2023 yang menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Surabaya. Pada akhir pelaksanaan PPL PPG dalam jabatan tahun 2023 para mahasiswa diwajibkan untuk menyusun best practice dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Penulis melaksanakan PPL di SD Islam Al-Raudlatul Amien Kecamatan Kabupaten Gresik yang merupakan lembaga tempat asal mengajar. Penerapan praktik pembelajaran yang akan disusun sebagai best practice dilakukan pada kelas IV. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada materi menghargai keberagaman budaya. Pelaksanaan praktik dilakukan pada PPL 2 tanggal 10 November 2023. Penyusunan best practice menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) dengan melihat hasil dan dampak yang ditimbulkan setelah penerapan strategi yang digunakan oleh penulis.
Berdasarkan metode STAR yang digunakan dalam penyusunan best practice, langkah pertama yang dilakukan adalah melihat situasi atau kondisi yang melatarbelakangi penerapan strategi yang akan digunakan. Bedasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan, ditemukan beberapa masalah sebagai berikut : Kemampuan peserta didik kelas IV dalam menghargai keberagaman budaya yang masih rendah dilatar belakangi oleh beberapa kondisi seperti berikut:
- Rendahnya keaktifan peserta didik.
- Rendahnya perhatian peserta didik terhadap pelajaran.
- Pembelajaran berpusat kepada guru atau teacher center.
- Proses pembelajaran yang monoton dan membosankan bagi peserta didik.
- Hasil belajar peserta didik yang rendah.
Dari kondisi-kondisi tersebut, maka diperlukan adanya suatu perbaikan proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Lebih lanjut lagi praktik perbaikan pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena bisa dijadikan referensi atau inspirasi bagi reka guru yang juga mengalami masalah serupa dengan penulis.
Kemudian peran dan tanggung jawab penulis sebagai mahasiswa PPG Daljab dalam praktik baik ini adalah sebagai guru yang berperan aktif sebagai fasilitator pembelajaran. Penulis bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang ditemukan dengan melakukan perbaikan agar proses pembelajaran berjalan secara efektif serta melakukan inovasi-inovasi seperti penggunaan media, bahan ajar, maupun teknologi yang mendukung. Penulis juga melakukan inovasi pada model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
Berdasarkan analisis hasil kajian wawancara dan literatur, terdapat beberapa tantangan untuk mencapai keberhasilan model pembelajaran Project Based Learning, antara lain :
- Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan proyek
- Membutuhkan biaya yang cukup banyak
- Banyak alat dan bahan yang harus disiapkan
- Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan
- Ada kemungkinan peserta didik ada yang kurang aktif dalam kerja kelompok
Kemudian untuk meminimalisir tantangan tersebut, guru akan melakukan beberapa hal sebagai berikut:
- Menggunakan teknologi yang tepat yang dapat membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien
- Mengoptimalkan sumber daya yang ada di sekitar
- Menggunakan sumber daya online yang tidak memerlukan banyak peralatan
- Memberikan dukungan dan bimbingan kepada peserta didik yang memerlukan
- Menjelaskan pembagian tugas agar setiap peserta didik terlibat aktif .
Selanjutnya berkaitan dengan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik baik ini, terdapat beberapa pihak yang terlibat secara langsung. Pada aspek kompetensi pedagogik dan professional, penulis melibatkan rekan guru untuk mencari Solusi dan alternatif penyelesaian masalah. Sedangkan pada aspek keberhasilan pembelajaran (keaktifan dan hasil belajar), tentu peserta didik terlibat secara langsung.
Aksi praktik baik ini menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Menentukan proyek
- Peserta didik menyaksikan video keberagaman budaya Indonesia
- Peserta didik bersama guru berdiskusi terkait video yang ditonton
- Guru memberikan pertanyaan pemantik
- Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang bentuk keberagaman budaya
- Peserta didik diarahkan untuk membuat menara budaya
- Merancang desain proyek
- Peserta didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang
- Setiap kelompok mendapatkan gambar bentuk keragaman budaya
- Setiap kelompok membuat keberagaman budaya sesuai intruksi guru
- Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang gambaran proyek menara budaya
- Guru bersama peserta didik mendesain perencanaan proyek kelompok menggunakan LKPD
- Menyusun jadwal pelaksanaan proyek
- Peserta didik didampingi guru menyusun jadwal proyel yang terdiri dari :
- menyusun langkah-langkah pembuatan menara budaya (10 menit)
- menulis hasil diskusi proyek budaya (5 menit)
- merancang apa saja yang akan dibuat di menara budaya (5 menit)
- Menyelesaikan dan monitoring proyek
- Peserta didik bersama kelompoknya membuat menara budaya
- Guru memantau keaktifan peserta didik, membimbing serta menilai sikap peserta didik selama pembuatan proyek
- Guru mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan peserta didik
- Menguji hasil proyek
- Setiap kelompok mempresentasikan proyeknya dengan percaya diri
- Evaluasi proses dan hasil proyek
- Guru dan kelompok lain memberikan tanggapan atau masukan dengan kritis dan sopan
2.Guru memberikan penguatan dan pemahaman jika ada kesalahan dalam membuat proyek menara budaya
Dari hasil analisis hasil penilaian didapatkan data sebagai berikut: (1) Pada penilaian pengetahuan, nilai rata-rata peserta didik adalah 87,5. Peserta didik yang mendapat nilai diatas KKTP (batas KKTP adalah nilai 75) ada 25 peserta didik dengan persentase 89% dan peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKTP (belum tuntas) ada 3 peserta didik dengan persentase 11%. Pada penilaian ketreampilan setiap kelompok sudah mengerjakan sesuai intruksi yang diperintahkan oleh guru.
0 Komentar
Belum ada komentar.