Oleh Wahyu Dwi Jayanti, S.Pd.
Best practice merupakan salah satu bentuk publikasi ilmiah yang dapat dilakukan oleh guru. Praktik baik ini biasanya dimiliki guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Praktik baik tersebut didasarkan pada penguasaan substansi materi dan pedagogik yang teraplikasi di dalam kegiatan pembelajaran di kelas serta menghasilkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik.
Penulis merupakan salah satu peserta PPG dalam jabatan tahun 2023 yang menjadi mahasiswa di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Pada akhir pelaksanaan PPL PPG dalam jabatan tahun 2023 para mahasiswa diwajibkan untuk menyusun best practice dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Penulis melaksanakan PPL di SD Islam Al-Raudlatul Amien Kecamatan Kabupaten Gresik yang merupakan lembaga tempat asal mengajar. Penerapan praktik pembelajaran yang akan disusun sebagai best practice dilakukan pada kelas II. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada materi kebugaran jasmani. Pelaksanaan praktik dilakukan pada PPL 2 tanggal 14 November 2023. Penyusunan best practice menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) dengan melihat hasil dan dampak yang ditimbulkan setelah penerapan strategi yang digunakan oleh penulis.
Penulis dalam praktik pembelajaran dengan menggunakan kurikulum merdeka guru di tuntuk untuk dapat memberikan pembelajaran yang aktif, inovatif dan pencapaian karakter pada Profil Pelajar Pancasila dikembangkan dengan pendekatan berbasis tema yang ditetapkan oleh pemerintah. Topik pembelajaran yang digunakan oleh penulis adalah kebugaran jasmani- Latihan kekuatan otot materi pembelajaran kelas VI pada mata pelajaran PJOK. Topik tersebut dipilih karena pada pembelajaran sebelumnya, peserta didik mengalami kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang materi kebugaran jasmani, sehingga membuat kurang maksimalnya pembelajaran. Peserta didik kurang mengetahui tentang fungsi, unsur-unsur kebugaran jasmani, beserta manfaatnya . Dalam mempraktikkan latihan kekuatan peserta didik juga kurang maksimal dan tidak percaya diri. sehingga peserta didik belum mendapatkan pembelajaran berbasis, bermakna, serta manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Inovasi yang dilakukan dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan model pembelajaran PJBL (project based learning) atau Pembelajaran Berbasis Proyek. Pada model pembelajaran ini melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis, bekerjasama, kreatif dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu proyek. Menurut Goodman dan Stivers, yaitu pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
Pada pembelajaran PJOK juga diperlukan adanya pemahaman serta pengetahuan awal tentang materi pembelajaran, sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peserta didik. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan PJOK menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 702) yang meliputi (1) mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangandan pemeliharaan kebugararan jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang dipilih. (2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. (3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. (4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai- nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. (5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. (6) Mengembangkan 2 keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, oranglain dan lingkungan. (7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif
Oleh karena itu pada pembelajaran PJOK materi kebugaran jasmani -latihan kekuatan otot, penulis menggunakan model PJBL dan metode permainan kecil yang diyakini sesuai dengan materi dan kondisi lingkungan disekolah akan berdampak positif terhadap keterampilan dan hasil belajar peserta didik kelas VI
Berdasarkan dari pembelajaran tersebut, Adapun tujuan pembelajarannya adalah :
- Dengan membaca modul ajar dan mengamati video pembelajaran peserta didik dapat menjelaskan definisi kebugaran jasmani
- Dengan membaca modul ajar dan mengamati video pembelajaran peserta didik dapat menyebutkan unsur-unsur kebugaran jasmani
- Dengan membaca modul ajar dan mengamati video pembelajaran peserta didik dapat menyebutkan macam-macam latihan otot
- Dengan membaca modul ajar dan mengamati video pembelajaran peserta didik dapat menjelaskan cara melakukan latihan otot beserta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
- Dengan membaca modul ajar dan mengamati video pembelajaran peserta didik dapat membuat bentuk sirkuit training latihan kekuatan
- Dengan membaca modul ajar dan mengamati video pembelajaran peserta didik dapat mempresentasikan dan mempraktikkan hasil proyek materi kebugaran jasmani
Terdapat beberapa hal-hal baik yang dirasakan dalam pembelajaran berlangsung setelah menerapkan model dan metode pembelajaran ini yaitu :
- Mendorong peserta didik untuk mendalami materi pembelajaran dengan cara membaca modul ajar, baik dari bahan ajar digital maupun cetak dengan lebih mendalam
- Memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dalam menerima dan mengolah informasi yang diperoleh
- Menjadikan peserta didik untuk saling bekerjasama, aktif, berpikir kritis dan kreatif dalam pembuatan proyek
- Mendorong peserta didik belajar mandiri dan gotongroyong dalam mencapai tujuan bersama
- Menjadikan peserta didik lebih aktif dan percaya diri dalam mengutarakan pendapat serta mempraktikkan gerakan latihan kekuatan
Beberapa manfaat dari menggunakan model pembelajaran PJBL adalah peserta didik dilatih untuk dapat berpikir kritis, dan aktif dalam pembelajaran.bisa mendorong peningkatan aktivitas belajar peserta didik, peserta didik menjadi terbiasa untuk belajar dari sumber yang relevan, peserta didik menjadi lebih kreatif dalam pembelajaran
Pemberian bahan ajar berupa digital (flipbook) maupun cetak, menjadikan peserta didik menjadi lebih mengetahui dan memahami materi kebugaran jasmani-latihan kekuatan. Sehingga dalam pembelajaran peserta didik lebih percaya diri dan memudahkan peserta didik dalam mempraktikkan beberapa gerakan latihan kekuatan
Hal ini terjadi karena penerapan inovasi pada pembelajaran dapat menjadikan pengalaman pemblajaran yang bermakna, mendalam, dan relevan pada peserta didik. Hal-hal baik tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik sebagai pembelajaran yang komprehensif
Tantangan / masalah yang dihadapi oleh penulis saat melakukan inovasi yang diimplementasikan oleh penulis adalah
- Pengaturan waktu dalam menyelesaikan pengerjaan proyek, membutuhkan kerjasama antar anggota kelompok dalam menyelesaikan proyek agar dapat selesai tepat pada waktunya
- Perlunya pendampingan pada peserta didik Ketika sedang melakukan proses menyelesaikan proyek agar selesai dengan tepat waktu
- Dibutuhkan motivasi dan feed back pada peserta didik untuk dapat lebih aktif dalam presentasi hasil proyek serta dalam mempraktikkan latihan sirkuit training yang sudah di buat
Untuk mengatasi tantangan/ masalah yang dihadapi pada implementasi inovasi pembelajaran adalah
- Guru memberikan kesepakatan waktu dalam pengerjaan. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk dapat berdiskusi dengan anggota kelompok dalam membagi tugas untuk menyelesaikan proyek. Dengan pembagian tugas setiap anggota kelompok, diharapkan dapat menyelesaikan tugas proyek dengan tepat waktu
- Pendampingan pada peserta didik ketika mengerjakan tugas proyek, dapat dilakukan sambil mengingatkan waktu pengerjaan proyek agar dapat selesai pada tepat waktu.
- Memberikan motivasi dan memberi feed back pada peserta didik Ketika dalam proses pembelajaran. Terutama pada saat peserta didik presentasi dan sesi tanya jawab atau diskusi antar kelompok. Hal tersebut dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran maupun menyampaikan pendapat. Serta menimbulkan rasa percaya diri peserta didik dalam mengutarakan pendapat dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain
Rencana tindak lanjut akan lebih memudahkan dalam mengimplementasikan pembelajaran selanjutnya. Berikut ini adalah Rencana Tindak Lanjut yang akan dilaksanakan :
- Menyiapkan modul ajar untuk pembelajaran yang inovatif dan interaktif
- Menyiapkan bahan ajar yang menarik baik secara digital maupun cetak
- Menyiapkan permainan-permainan modifikasi yang lebih interaktif dan menyenangkan dengan disesuaikan pada materi pembelajaran
- Lebih sering menerapkan model pembelajaran PJBL dengan orientasi masalah yang relevan untuk melatih kreatifitas dan berpikir kritis peserta didik .
Selalu terbuka untuk pembelajaran baru dan mengembangkan diri dengan belajar serta mengikuti pelatihan atau program pengembangan pada bidang PJOK
0 Komentar
Belum ada komentar.